Perempuan memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan ekosistem laut. Di Indonesia, sekitar 42% atau lebih perempuan terlibat dalam industri perikanan, menunjukkan kontribusi signifikan mereka dalam sektor ini.
Salah satu contoh inspiratif adalah Swietenia Puspa Lestari, seorang penyelam dan aktivis lingkungan yang mendirikan Yayasan Penyelam Lestari Indonesia atau Divers Clean Action (DCA). Organisasi ini berfokus pada pembersihan sampah di laut, terutama di Kepulauan Seribu, Jakarta. Sejak didirikan pada 2015, DCA telah berkembang dengan lebih dari seribu relawan yang membersihkan laut dan memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Selain itu, organisasi seperti Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) juga berperan dalam memperjuangkan hak-hak, keadilan, dan kesejahteraan perempuan nelayan serta keberlanjutan ruang hidup mereka. KPPI didirikan pada 5 Juli 2022 dan berkomitmen untuk memberdayakan perempuan pesisir dalam menjaga ekosistem laut.
Peran perempuan dalam industri rumput laut juga tidak kalah penting. Mereka terlibat dalam proses budidaya, seperti mengikat bibit, pembuatan tali, dan penjemuran rumput laut. Keterlibatan ini merupakan kontribusi penting untuk menunjang perekonomian keluarga dan keberlanjutan industri rumput laut.
Namun, dunia pelayaran masih menghadapi tantangan terkait diskriminasi gender, stigmatisasi, hingga kekerasan yang mengancam perempuan yang berprofesi sebagai pelaut. Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong kesetaraan gender dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi perempuan di sektor maritim.
Melalui berbagai peran dan kontribusi ini, perempuan tidak hanya menjaga kelestarian laut tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan mendorong keberlanjutan ekosistem laut untuk generasi mendatang.