Mari berkenalan dengan kak Ika…
Ika Permatasari Olsen, biasa dipanggil Ika, adalah seorang pengembara gaya hidup yang tinggal di atas kapal dan
mengarungi lautan. Saat ini, kapalnya sedang berlabuh di Amsterdam, tetapi menghabiskan sebagian besar waktunya mengambang di lautan. Ia mulai berlayar pada tahun 2018 dan menemukan kebahagiaan saat ada cukup angin untuk berlayar tanpa perlu bergantung pada generator atau mesin.
Meskipun,
Ika awalnya tidak memiliki latar belakang berlayar dan bahkan tidak bisa berenang, Ika diperkenalkan berlayar melalui suami dan keluarganya. Seiring berjalannya waktu, ia jatuh cinta dengan gaya hidup yang menawarkan petualangan dan kebebasan. Kini ia bekerja dari jarak jauh 100%, dan menjadi pemegang saham dan penasihat sebuah LSM di Norwegia bersama suaminya.
Apa saja hal-hal yang dia temukan saat berlayar?
Selama petualangan berlayarnya, Dia sering bertemu dengan kehidupan laut, termasuk lumba-lumba, orca di Gibraltar, paus di Norwegia, kura-kura dan lumba-lumba di Mediterania. Dia juga memancing untuk mencari makan, sebagian besar menangkap tuna, bersama dengan spesies lokal lainnya seperti ikan kod, kakap merah, dan ikan todak.
Momen yang menurutnya cukup sulit ketika tinggal di kapal?
Selama pandemi, ia kesulitan bertransisi dari pekerjaan kantor ke pekerjaan jarak jauh karena terbatasnya konektivitas internet akibat biayanya yang mahal, terutama sebelum Starlink tersedia. Namun, sekarang dengan adanya internet satelit, ia memiliki koneksi yang stabil dan terjangkau. Ika menyadari bahwa pola cuaca menjadi lebih sulit diprediksi karena pemanasan global, sehingga membuat pelayaran menjadi lebih menantang. Cuaca musim dingin yang dulunya dapat diprediksi di Eropa Utara sekarang mencakup perubahan angin dan badai yang tiba-tiba, yang sering kali mengakibatkan pelabuhan yang penuh sesak dan meningkatkan risiko.


Ika juga berbagi momen-momen lucu dan emosional dari kehidupan berlayarnya, seperti saat ombak besar menerjang kokpit, merusak laptop dan telepon genggamnya, atau saat orang-orang bertanya di mana dia bekerja, karena lokasinya selalu berubah-ubah.
Wah ternyata kehidupan berlayar itu sangat sulit untuk diprediksi yaaa😆
Meskipun ia tidak lagi menghadapi kritikan dari para pria karena menjadi seorang wanita yang berlayar, namun ia menghadapi keraguan dari beberapa wanita yang meragukan kemampuannya tanpa keterlibatan suami. Ika menekankan bahwa keputusannya untuk menjalani gaya hidup ini adalah keputusannya sendiri dan mendorong para wanita untuk saling mendukung, bukan merendahkan.


Dia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran maritim di Indonesia, di mana dia percaya bahwa potensi laut kurang dihargai.
Mengapa Perempuan Laut?
Bagi Ika, konsep “Perempuan Laut” sejalan dengan misinya untuk meningkatkan kesadaran akan potensi maritim Indonesia dan mendorong perempuan untuk mengeksplorasi petualangan dan kemungkinan baru dalam hidup.