Mengubah Sampah Menjadi Nilai – Memberdayakan Strategi Inklusif untuk Pengelolaan Plastik Berkelanjutan.

Pada bulan Oktober 2024, Perempuan Laut Indonesia, yang diwakili oleh Kirana Agustina, Pendiri dan Direktur Utama Perempuan Laut, menjadi moderator

Pada bulan Oktober 2024, Perempuan Laut Indonesia, yang diwakili oleh Kirana Agustina, Pendiri dan Direktur Utama Perempuan Laut, menjadi moderator dalam sesi panel industri yang semuanya perempuan tentang mengubah sampah menjadi nilai – memberdayakan strategi inklusif untuk pengelolaan plastik yang berkelanjutan.

Sesi ini merupakan bagian dari acara tahunan unggulan Jaringan Inovasi Plastik Indo-Pasifik (IPPIN) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia CSIRO, di mana para inovator paling cemerlang di Indonesia (sekarang juga Vietnam dan Thailand) memamerkan solusi mereka dalam memerangi sampah plastik di wilayah tersebut.

Mendiskusikan bagaimana masing-masing institusi mengintegrasikan prinsip-prinsip GEDSI dalam pengelolaan sampah dengan panelis yang semuanya perempuan sangatlah sempurna. Tiga wanita hebat yang mewakili National Plastic Action Partnership (NPAP) Indonesia, Duitin Indonesia, dan Amandina Bumi Nusantara berbagi kisah sukses mereka dan bagaimana masing-masing organisasi memajukan ekonomi sirkular melalui kolaborasi multi-pemangku kepentingan yang inklusif serta memanfaatkan teknologi dan inovasi.

Sepanjang sesi, kami semua sepakat bahwa perempuan memainkan peran penting dalam siklus pengelolaan sampah plastik dan perempuan juga merupakan pihak yang paling terdampak oleh polusi plastik. Oleh karena itu, memberdayakan perempuan, memberikan mereka akses terhadap pendanaan, jaringan, dan keterampilan yang relevan, akan mendukung keadilan sosial, kesetaraan, dan meningkatkan perekonomian.

Terima kasih CSIRO, Kedutaan Besar Australia, dan Harapura Impact atas dukungannya kepada kami!

Other Storytelling

Discover our latest storytelling that explores the synergy between women’s empowerment and marine conservation.

“Kemanapun saya pergi, apapun yang saya lakukan, label perempuan adat selalu melekat pada saya, I’m proud menjadi perempuan adat” Latar belakang kehidupan

Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki kekayaan hasil laut yang melimpah. Salah satu produk olahan ikan yang sangat populer di berbagai

Mari berkenalan dengan kak Ika… Ika Permatasari Olsen, biasa dipanggil Ika, adalah seorang pengembara gaya hidup yang tinggal di atas

Informasi Detil

Kirana Agustina

Kirana Agustina

Ocean Mama
Pendiri & Direktur Utama

Kirana memiliki latar belakang di bidang Ilmu Kelautan dan Lingkungan, Politik, dan Masyarakat, dengan fokus pada polusi plastik di laut.

Pada bulan Oktober 2019, ia berlayar bersama eXXpedition Round the World, sebuah tim yang seluruhnya terdiri dari perempuan yang mempelajari plastik di lautan. Ia adalah perempuan Indonesia pertama yang mengikuti perjalanan selama dua minggu melintasi Atlantik Utara dari Plymouth, Inggris, menuju Azores, Portugal, yang didukung oleh beasiswa dari International Maritime Organization.

Sebelum menempuh pendidikan pascasarjana, Kirana berpartisipasi dalam program United Nations-Nippon Fellowship pada tahun 2018 di Divisi Urusan Kelautan dan Hukum Laut di New York City. Ia kemudian melakukan penelitian tentang tata kelola laut di Australian National Centre for Ocean Resources and Security di Australia.

Sebelumnya, ia bekerja di Friends of Nature, People and Forests (FNPF), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Regional Inisiatif Segitiga Terumbu Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan, dan World Resources Institute Indonesia.

Di waktu luangnya, Kirana senang bepergian, yoga, berenang, menyelam, dan mengunjungi kedai kopi lokal.

Detail Information

Kirana Agustina

Kirana Agustina

Ocean Mama
Founder & Managing Director

Kirana has a background in Marine Science and Environment, Politics, and Society, focusing on ocean plastic pollution.

In October 2019, she sailed with eXXpedition Round the World, an all-female crew studying ocean plastic. She was the first Indonesian woman to join a two-week journey across the North Atlantic from Plymouth, UK, to the Azores, Portugal, supported by a bursary from the International Maritime Organization.

Before her postgraduate studies, Kirana participated in the United Nations-Nippon Fellowship program in 2018 at the Division of Ocean Affairs and Law of the Sea in New York City. She then conducted research on ocean governance at the Australian National Centre for Ocean Resources and Security in Australia.

Previously, she worked at Friends of Nature, People and Forests (FNPF), Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Regional Secretariat of the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security, and World Resources Institute Indonesia.

In her free time, Kirana enjoys traveling, yoga, swimming, diving, and visiting local coffee shops.

Detail Information

Michela Irawan

Michela Irawan

Tuna Girl
Co-Founder

Michella began her career in 2009 by managing her family’s second-generation business in the fishing industry, which has been operational for over 30 years. Her efforts have been focused on implementing a zero-waste model, including the management of fishing vessels, cold storage facilities, and katsuobushi (dried and fermented tuna) manufacturing. In 2015, Michella’s involvement with NEXUS, a global network focused on social impact, sparked her realization that she could merge her professional work with her passion for the ocean. This marked the beginning of her journey as the “Tuna Girl” in 2017.