Potret Kehidupan Pesisir

Jakarta, 15 Januari 2025 – Museum Bahari bekerja sama dengan Indonesia Hidden Heritage sukses menyelenggarakan talkshow bertajuk “Potret Kehidupan Pesisir”

Jakarta, 15 Januari 2025 – Museum Bahari bekerja sama dengan Indonesia Hidden Heritage sukses menyelenggarakan talkshow bertajuk “Potret Kehidupan Pesisir” di Auditorium Ir. H. Juanda, Museum Bahari Jakarta. Acara ini dimoderatori oleh Amani Rahutri Radhwarana dari Perempuan Laut Indonesia dan Karina A. Mintahir (Putri Indonesia Kepulauan Riau 2023 & Indonesia Hidden Heritage).

Diskusi ini mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat pesisir Indonesia dari perspektif ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, dengan menghadirkan para pembicara sebagai berikut:

  1. Nofa Farida Lestari – Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage, membahas peran museum dalam mendukung perubahan ekonomi dan sosial.
  2. R. Hendrian – Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mempresentasikan kolaborasi strategis untuk mendukung petani rumput laut di Lombok.
  3. Jajang Jamaludin – Wakil Direktur TEMPO, menyoroti peran penting media dalam mengamplifikasi isu-isu masyarakat pesisir.

Para pembicara menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir membutuhkan pendekatan holistik, kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, dan program yang berkelanjutan. Mendukung UMKM lokal, memperkuat ekosistem kerja sama, dan meningkatkan peran media dalam meningkatkan kesadaran publik merupakan langkah strategis untuk mendorong perubahan yang signifikan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, LSM, akademisi, masyarakat pesisir, dan media. Melalui inisiatif ini, diharapkan sinergi yang lebih kuat di antara semua pihak dapat meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat pesisir Indonesia.

Other Storytelling

Discover our latest storytelling that explores the synergy between women’s empowerment and marine conservation.

“Kemanapun saya pergi, apapun yang saya lakukan, label perempuan adat selalu melekat pada saya, I’m proud menjadi perempuan adat” Latar belakang kehidupan

Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki kekayaan hasil laut yang melimpah. Salah satu produk olahan ikan yang sangat populer di berbagai

Mari berkenalan dengan kak Ika… Ika Permatasari Olsen, biasa dipanggil Ika, adalah seorang pengembara gaya hidup yang tinggal di atas

Informasi Detil

Kirana Agustina

Kirana Agustina

Ocean Mama
Pendiri & Direktur Utama

Kirana memiliki latar belakang di bidang Ilmu Kelautan dan Lingkungan, Politik, dan Masyarakat, dengan fokus pada polusi plastik di laut.

Pada bulan Oktober 2019, ia berlayar bersama eXXpedition Round the World, sebuah tim yang seluruhnya terdiri dari perempuan yang mempelajari plastik di lautan. Ia adalah perempuan Indonesia pertama yang mengikuti perjalanan selama dua minggu melintasi Atlantik Utara dari Plymouth, Inggris, menuju Azores, Portugal, yang didukung oleh beasiswa dari International Maritime Organization.

Sebelum menempuh pendidikan pascasarjana, Kirana berpartisipasi dalam program United Nations-Nippon Fellowship pada tahun 2018 di Divisi Urusan Kelautan dan Hukum Laut di New York City. Ia kemudian melakukan penelitian tentang tata kelola laut di Australian National Centre for Ocean Resources and Security di Australia.

Sebelumnya, ia bekerja di Friends of Nature, People and Forests (FNPF), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Regional Inisiatif Segitiga Terumbu Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan, dan World Resources Institute Indonesia.

Di waktu luangnya, Kirana senang bepergian, yoga, berenang, menyelam, dan mengunjungi kedai kopi lokal.

Detail Information

Kirana Agustina

Kirana Agustina

Ocean Mama
Founder & Managing Director

Kirana has a background in Marine Science and Environment, Politics, and Society, focusing on ocean plastic pollution.

In October 2019, she sailed with eXXpedition Round the World, an all-female crew studying ocean plastic. She was the first Indonesian woman to join a two-week journey across the North Atlantic from Plymouth, UK, to the Azores, Portugal, supported by a bursary from the International Maritime Organization.

Before her postgraduate studies, Kirana participated in the United Nations-Nippon Fellowship program in 2018 at the Division of Ocean Affairs and Law of the Sea in New York City. She then conducted research on ocean governance at the Australian National Centre for Ocean Resources and Security in Australia.

Previously, she worked at Friends of Nature, People and Forests (FNPF), Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Regional Secretariat of the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security, and World Resources Institute Indonesia.

In her free time, Kirana enjoys traveling, yoga, swimming, diving, and visiting local coffee shops.

Detail Information

Michela Irawan

Michela Irawan

Tuna Girl
Co-Founder

Michella began her career in 2009 by managing her family’s second-generation business in the fishing industry, which has been operational for over 30 years. Her efforts have been focused on implementing a zero-waste model, including the management of fishing vessels, cold storage facilities, and katsuobushi (dried and fermented tuna) manufacturing. In 2015, Michella’s involvement with NEXUS, a global network focused on social impact, sparked her realization that she could merge her professional work with her passion for the ocean. This marked the beginning of her journey as the “Tuna Girl” in 2017.