Perempuan Laut (PL) didirikan pada tahun 2024 dengan misi untuk mengatasi kesenjangan gender dalam ilmu pengetahuan dan konservasi kelautan. Menyadari peran penting yang dimainkan perempuan dalam industri yang berhubungan dengan kelautan, PL berupaya memberdayakan para perempuan ini dengan menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan. Melalui lokakarya, program bimbingan, dan inisiatif masyarakat, kami bertujuan untuk mengubah persepsi perempuan lokal dalam mata pencaharian kelautan, menunjukkan kontribusi mereka terhadap pengelolaan ekosistem dan upaya konservasi. Dengan membina lingkungan yang inklusif, kami bercita-cita untuk menciptakan masa depan di mana suara dan keahlian perempuan dihargai dalam setiap aspek konservasi laut.
Sahabat, Mitra, dan Pendukung Laut yang terhormat,
Saya memulai ide Perempuan Laut saat jeda karir saya pada tahun 2024, ketika saya sedang fokus pada kehamilan dan membesarkan anak saya yang masih berusia dini. Selama masa itu, saya terhubung dengan Mads, pendiri Perempuan Laut, yang memiliki semangat yang sama dengan saya untuk memberdayakan perempuan lokal di Indonesia. Dia memainkan peran penting dalam mendukung saya selama masa transisi saya menjadi seorang ibu. Salah satu motivator terbesar saya adalah anak perempuan saya; saya berharap dia dan generasinya akan terus menyaksikan dan menikmati keanekaragaman hayati laut kita yang kaya dan mengambil alih tanggung jawab untuk melindungi laut.
Saya merasa terhormat untuk memperkenalkan Perempuan Laut Indonesia, sebuah gerakan yang lahir dari hubungan yang mendalam antara perempuan, lautan, dan kisah-kisah yang membentuk kehidupan kita. Misi kami sederhana dan kuat: untuk memperkuat suara perempuan Indonesia yang ahli dalam konservasi laut, terutama mereka yang tinggal di komunitas pesisir. Kami merayakan ketangguhan mereka dan memperjuangkan peran mereka dalam konservasi laut melalui penceritaan, edukasi, dan pemberdayaan.
Laut sangat penting bagi kelangsungan hidup kita, namun menghadapi tantangan yang signifikan. Perempuan, yang sering diabaikan sebagai penjaga ekosistem laut, memiliki pengetahuan turun-temurun yang dapat meningkatkan upaya konservasi. Melalui Perempuan Laut Indonesia, kami menyediakan wadah bagi pengalaman, perjuangan, dan keberhasilan mereka untuk diakui, menginspirasi perubahan dari gerakan akar rumput hingga menjadi perbincangan global.
Kami percaya bahwa bercerita adalah katalisator untuk bertindak. Baik melalui foto, film, tulisan, atau inisiatif yang dipimpin oleh komunitas, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan, kebijakan, dan pengalaman hidup para perempuan yang berada di jantung konservasi laut. Dengan memberdayakan mereka melalui akses, platform jaringan antar perempuan, keterampilan, sumber daya, dan peluang, kami tidak hanya memperkuat suara mereka, tetapi juga masa depan lautan kita.
Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan kami-baik sebagai kolaborator, pendukung, atau sesama pendongeng. Bersama-sama, kita dapat membangun sebuah gerakan di mana perempuan memimpin dalam melindungi laut kita, memastikan bahwa narasi mereka membentuk masa depan konservasi laut di Indonesia dan sekitarnya.
Dengan harapan dan tekad,
Kirana Agustina
Pendiri dan Direktur Pelaksana,
Perempuan Laut Indonesia
Menjadi kekuatan terdepan di Indonesia dalam pemberdayaan perempuan yang inklusif dan berdedikasi pada ilmu kelautan dan keberlanjutan laut.
Menciptakan platform kolaboratif bagi perempuan dalam konservasi laut
Membangun jaringan perempuan yang secara kolektif mengadvokasi masa depan lautan, berdasarkan ilmu pengetahuan
Berdampak pada kemajuan regional dan global yang berkelanjutan untuk kesetaraan gender dan kehidupan di bawah air
Memperkuat suara dan karya individu perempuan, termasuk para ibu, di bidang kelautan
Memberikan pelatihan keahlian dan peningkatan kapasitas bagi perempuan pelaku utama di bidang kelautan
Bersama-sama, Kita Membuat Gelombang untuk Perempuan dan Laut.
Ocean Mama
Founder & Managing Director
Ocean Mama
Co-Founder
Co-founder
Gender
Social Media Volunteer
Social Media Volunteer
Social Media Volunteer
Jelajahi Dokumen Hukum Kami untuk Mempelajari Bagaimana Perempuan Laut Menjunjung Tinggi Akuntabilitas dan Integritas di Setiap Langkahnya.
Perempuan Laut beroperasi sebagai organisasi nirlaba yang terdaftar di bawah hukum Indonesia, berkomitmen untuk transparansi dan akuntabilitas dalam semua kegiatan kami.
Kami berdedikasi untuk melindungi informasi pribadi Anda. Kebijakan Privasi kami menguraikan cara kami mengumpulkan, menggunakan, dan melindungi data Anda.
Dengan mengakses situs web dan layanan kami, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan kami, yang menguraikan aturan dan pedoman untuk keterlibatan.
Kontribusi Anda membuat perbedaan. Kebijakan Donasi kami memastikan transparansi dalam cara pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan dana.
Jelajahi Laporan Tahunan kami untuk melihat bagaimana kami telah memberikan dampak dalam memajukan kesetaraan gender dan konservasi laut selama setahun terakhir.
Kirana has a background in Marine Science and Environment, Politics, and Society, focusing on ocean plastic pollution.
In October 2019, she sailed with eXXpedition Round the World, an all-female crew studying ocean plastic. She was the first Indonesian woman to join a two-week journey across the North Atlantic from Plymouth, UK, to the Azores, Portugal, supported by a bursary from the International Maritime Organization.
Before her postgraduate studies, Kirana participated in the United Nations-Nippon Fellowship program in 2018 at the Division of Ocean Affairs and Law of the Sea in New York City. She then conducted research on ocean governance at the Australian National Centre for Ocean Resources and Security in Australia.
Previously, she worked at Friends of Nature, People and Forests (FNPF), Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Regional Secretariat of the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security, and World Resources Institute Indonesia.
In her free time, Kirana enjoys traveling, yoga, swimming, diving, and visiting local coffee shops.
Ivy Londa is a dynamic leader with a remarkable journey at the helm of transformative initiatives. As the Managing Partner of harapura impact since June 2023, Ivy has championed innovative approaches to driving positive change. In her previous post, her role as the UK-Indonesia Tech Hub Deputy Director at Foreign, Commonwealth and Development Office showcases her adept management of one of the pilar on Digital Access programme dedicated to nurturing entrepreneurial and innovation ecosystems.
Michella began her career in 2009 by managing her family’s second-generation business in the fishing industry, which has been operational for over 30 years. Her efforts have been focused on implementing a zero-waste model, including the management of fishing vessels, cold storage facilities, and katsuobushi (dried and fermented tuna) manufacturing. In 2015, Michella’s involvement with NEXUS, a global network focused on social impact, sparked her realization that she could merge her professional work with her passion for the ocean. This marked the beginning of her journey as the “Tuna Girl” in 2017.
Mads is a tropical marine biologist, divemaster, conservation photographer-filmmaker and expedition leader. Founder of Women in Ocean Science, she is a fierce advocate for gender equity and works to elevate female voices in the ocean space.
She is the leader of Forest, Nature & Environment Aceh (HAkA) – striving to protect the Leuser Ecosystem in Sumatra. She has major in marine biology. She was included in the ranks of “influential women in the world” according to TIME Magazine, in the TIME 100 Next 2022 leaders category.
Lily Wardoyo is a retired banker, an avid scuba diver and outdoor activities enthusiast. Her expertise is in corporate communications, corporate relationship management, audit, and compliance. She is currently the Chairperson of Yayasan Bali Peduli, which operates two clinics in Bali, working in sexual health and HIV prevention, treatment and support. She also serves on the Governing Board of FNPF, working in nature/wildlife conservation and restoration/rehabilitation, as well as community development in Bali and Kalimantan.
Estradivari, based at the Leibniz Centre for Tropical Marine Research (ZMT) in Bremen, Germany, completed a Bachelor in Marine Science at Bogor Agricultural University, Indonesia, and a Master in Environment and Resource Management at Vrije Universiteit, Netherlands.
Cynthia Maharani is a gender expert in natural resources management in Indonesia, with extensive experience embedding equity and social inclusion into diverse initiatives, including energy, climate resilience, urban development, social forestry and marine conservation. Skilled in designing gender-sensitive and transformative projects, she has a decade-long track record of advocating for social inclusion and driving gender equity across all project phases.
As a biology graduate, I am passionate about marine conservation, particularly sea turtle conservation. I am currently collaborating with Yayasan Raksa Bintana (Bayu Hiu Pangandaran Turtle Conservation Foundation) to support the long-term sustainability of sea turtle populations in the Pangandaran Coastal Area, West Java.
I am also a mother of three sons and have been a full-time housewife for nine years. Now that my children have grown up, I have returned to academia and am currently pursuing a Master’s degree in Biomanagement at Institut Teknologi Bandung to deepen my knowledge of conservation management.
I’m a PADI Certified (Open Water) Scientific Diver and a proud graduate with a Bachelor’s Degree in Marine Science from Diponegoro University. With a deep-rooted love for the ocean, I specialize in Conservation, Marine Ecology, and Biodiversity, with a particular focus on Coral Reef Ecosystems.
But my journey doesn’t stop there – beyond the ocean, I’m continuously exploring ways to live more sustainably. I’m currently diving into the world of zero waste campaigns and plastic-free living, aiming to reduce my ecological footprint and integrate sustainability into my everyday lifestyle. This ongoing learning process fuels my passion to create a more environmentally-conscious world, both in the ocean and on land.
I’m always eager to connect with others who share a love for the planet and the desire to protect its beauty.
Rana is an oceanography graduate from Diponegoro University who has been actively involved in community service since 2021, joining programs in remote islands across Indonesia. Despite her background in marine sciences, her work is closely tied to business and marketing.
Rana thrives in event management and community development, bringing people together through creative and impactful initiatives. Whether organizing events, crafting engaging content, or building social projects, she loves turning ideas into reality with a touch of fun and creativity.
Beyond work, she enjoys singing, traveling, and meeting new people. She always up for an adventure and a good conversation!